Monday , 15 April 2024
Jateng Today
Jokowi Ingin Undip Ciptakan Tunas-tunas Bangsa

Jokowi Ingin Undip Ciptakan Tunas-tunas Bangsa

JATENGSATU.COM – Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) harus menjadi tunas -tunas Bangsa yang berguna bagi siapa pun dan tidak terpengaruh Budaya Asing yang ada di media sosial. Mahasiswa Undip harus bisa menjadi Putra Putri Pilihan Bangsa yang kelak bisa memajukan bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Inilah pesan Presiden Presiden Joko Widodo saat melaksanakan kunjungan kerja dalam acara Rapat Senat Akademik Terbuka dan Upacara Dies Natalis ke-60 UNDIP di Stadion UNDIP Kampus UNDIP Tembalang,  Jalan Prof Sudarto SH, Semarang, Selasa (17/10/2017) .

Presidn Jokowi berharap Universitas Diponegoro bisa menjadi pelopor inovasi perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Diponegoro yang memiliki delapan fakultas ini mengambil tema “Inspirasi Nilai Kepahlawanan Diponegoro Bagi Bangsa yang berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berkepribadian secara Sosial Budaya”.

Antusiasme para mahasiswa UNDIP sangat bersemangat dengan kedatangan Presiden Republik Indonesia yang memberi Motivasi kepada para mahasiswa

Acara  diawali dengan Sambutan Rektor UNDIP, Prof Yos Johan Utama  dilanjutkan pidato Presiden Jokowi.

Menurutnya, seharusnya fakultas yang ada disesuaikan dengan perkembangan saat ini, seperti membuka fakultas manajemen toko online, fakultas animasi, fakultas electronic sport dan juga fakultas video.

Presiden Jokowi juga menyebutkan perubahan dunia yang begitu cepat harus diwaspadai.

Apalagi, menurut Presiden Joko Widodo bahwa perubahan global menyentuh hampir semua lini kehidupan, mulai dari internet, proses pembayaran, transportasi, hingga pengelolaan ruang angkasa. Jika tidak disadari dengan cepat, Indonesia akan tertinggal dari negara lain.

“Perubahan sangat cepat sekali. Kita harus menyadari itu, kalau tidak disadari kita bisa ditinggal terutama menyadarkan sumber daya manusia yang kita miliki,” ungkap Presiden.

Dalam hal transportasi misalnya, Presiden menjelaskan bagaimana negara lain telah memiliki alat transportasi yang lebih maju dan modern. Sedangkan Indonesia, saat ini baru memulai pembangunannya.

Selain itu, perubahan lain yang juga harus diantisipasi adalah perubahan pola interaksi sosial di masyarakat.

“Perkembangan teknologi yang sangat cepat turut menjadi salah satu penyebab perubahan tersebut di masa mendatang,” tambah Presiden.

Maka Jokowi mengajak sekitar 9000 mahasiswa untuk memahami perubahan global. Maka mahasiswa harus mampu mengikuti arah perubahan global dan memiliki etos kerja yang tinggi.

“Mahasiswa harus punya jiwa kreatif, paling penting anti korupsi. Karena Indonesia telah banyak tertinggal dari negara lain. Khususnya dibagian infrastruktur jauh tertinggal dari negara lain.

Jalan Toll Indonesia selama 35 tahun hanya dapat membangun 780 km sedangkan Negara Tiongkok setahun bisa membangun 4000 km,” ujar Jokowi saat menyampaikan orasinya di depan mahasiswa.

Joko Widodo menghimbau universitas harus menjadi alat perubahan ke arah teknologi. Menurutnya teknologi menjadi dasar dari berbagai bidang di era modern. ” Sekarang ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan hal-hal konvensional seperti toko konvensional beralih ke online, pesan makanan sekarang online. Saya saja pesan sate dan gado-gado pakai Go-Jek apalagi mahasiswa,” celetuknya.

Dalam orasinya, Jokowi berharap agar universitas mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan menciptakan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat luas.  ” SDM adalah kunci utama menghadapi perubahan. Tanpa SDM yang kuat Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara lain. Saya dan para menteri terus meningkatkan sisi SDM dengan terus membangun sekolah vokasi di berbagai daerah,” harapnya.

Pada puncak Dies Natalis ke-60 Undip, Joko Widodo juga berbincang langsung dengan pencipta alat pengawet makanan menggunakan Ozon yakni Muhammad Nur.

Selain itu, Rektor Undip, Yos Johan utama mengungkapkan jika Universitas Diponegoro telah berada di peringkat pertama dalam hal pengabdian masyarakat.   “Ini sebuah prestasi yang membanggakan Undip bisa meraih peringkat pertama di Indonesia dalam hal pengabdian masyarakat. Target kami memang ingin membuat Undip sebagai kampus riset sesuai dengan tema hari ini,” ungkap rektor Undip.

Sementara itu Ketua panitia Dies Natalis-60 yang juga dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip, Suharnomo menjelaskan bahwa Undip mengundang Presiden Joko Widodo merupakan waktu yang tepat. ” Kami ingin Presiden Joko Widodo melihat hasil kinerja Undip yang selaras dengan nawacita Joko Widodo yakni meningkatkan daya saing bangsa di kancah Internasional,” jelas Suharnomo.

Kehadiran Joko Widodo disambut oleh sejumlah Kabinet Kerja, sejumlah pimpinan universitas, dewan guru besar, dan Gubernur Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*