tim nasional sepak bola u-17 kepulauan mariana utara vs indonesia u-17
JATENGSATU.COM — Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi laga krusial melawan Australia pada Minggu (27/10) di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025. Kemenangan menjadi harga mati bagi Garuda Muda untuk mengamankan tiket langsung ke putaran final.
Meskipun menang besar atas Kepulauan Mariana Utara, Indonesia masih tertinggal dari Australia dalam perolehan selisih gol. Pelatih Nova Arianto menegaskan timnya siap memberikan yang terbaik untuk meraih tiga poin.
Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Indonesia U-17. Akankah Garuda Muda mampu mengatasi tantangan dari Australia dan lolos ke Piala Asia U-17?
Dalam laga tim nasional sepak bola u-17 kepulauan mariana utara vs indonesia u-17, Garuda Muda berhasil menang 10-0 dan sebelumnya Australia juga mencukur kepulauan Marina Utara 19-0.
Muncul pertanyaan di benak kita, seperti negara kepulauan mariana utara itu siapa dan dimana, kok sampai dibantai tim-tim Asia dan Oceana?
Ternyata Negara anggota East Asian Football Federation ( EAFF ) yang hanya memiliki satu anggota ini belum diakui ototritas sepak bola dunia, FIFA.
Negara yang belum tercantum dalam keanggotaan FIFA adalah Kepulauan Mariana Utara (Northern Mariana Islands). Mungkin nama negara tersebut masih asing di telinga para penggemar sepak bola. Sebenarnya negara ini pernah menghadapi Timnas Indonesia U-16 dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 lalu.
Dalam pertandingan itu Skuad Garuda Muda menang mudah dengan skor 15-1 dalam babak kualifikasi Grup G.
Kepulauan Mariana Utara terletak di bagian utara Samudra Pasifik dekat dari Filipina dan Hawai. Negara ini juga berdekatan dengan Negara Guam, yang merupakan pulau paling selatan dari Mariana Utara.
Sama seperti Guam, Kepulauan Mariana Utara juga merupakan wilayah Amerika Serikat yang berbasis di Mikronesia. Terlepas dari status administratifnya, kepulauan ini memiliki populasi yang sangat beragam, dipimpin oleh orang Filipina dan kelompok etnis Chamorro setempat.
Tak hanya berlaga dalam EAFF saja, Timnas Mariana Utara juga mengikuti Micronesian Games menghadapi negara-negara di Samudra Pasifik.
Mereka juga menjadi salah satu pencetus ajang tersebut dan menjadi tuan rumah untuk edisi pertama ajang Micronesian Games 1969. Debut internasional Timnas Mariana Utara tercatat juga pada gelaran Micronesian Games 1969 ini.
Sebagai anggota asosiasi AFC, tim nasional Kepulauan Mariana Utara sebelumnya telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi yang diselenggarakan badan kontinental dan EAFF.
Federasi Sepak Bola Mariana Utara (NMIFA) yang baru dibentuk pada 2005 lalu ini masuk sebagai anggota EAFF pada tahun 2008. Terlepas dari keterbatasan geografis negara itu sendiri dan basis permainan yang relatif sederhana,
Kepulauan Mariana Utara memiliki ambisi lebih lanjut terhadap sepak bola, meskipun ada kemunduran baru-baru ini yang disebabkan oleh Covid-19. Pada tanggal 29 Oktober 2021 lalu NMIFA secara resmi mengajukan aplikasi untuk diterima sebagai anggota FIFA.
Kepulauan Mariana Utara memang sudah beberapa kali mengikuti gelaran di ajang EAFF namun belum pernah sekalipun lolos dari babak kualifikasi grup. Karena itulah prestasi timnas ini bahkan dalam hal kemenangan masih sangat minim.
Profil Negara Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara
Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara (Commonwealth of the Northern Mariana Islands/CNMI) adalah wilayah persemakmuran Amerika Serikat yang terletak di Samudra Pasifik bagian barat.
Negara ini terdiri dari 14 pulau yang berada di bagian utara Kepulauan Mariana, sementara satu pulau di ujung selatan, Guam, adalah teritori AS yang terpisah. Ibukota sekaligus kota terbesar adalah Saipan, dengan penduduk asli yang merupakan suku Chamorro.
Sejarah dan Kependudukan Awal
Kepulauan Mariana Utara merupakan wilayah pertama di Oseania Terpencil yang dihuni manusia sekitar 1500-1400 SM oleh para migran dari Filipina.
Para penduduk awal membangun tiang-tiang pilar megalitik yang disebut batu latte, yang digunakan sebagai fondasi rumah mereka.
Pada abad pertama Masehi, migrasi dari Kepulauan Carolina membawa pengaruh budaya baru, disusul migrasi tambahan dari Asia Tenggara sekitar tahun 900 Masehi.
Sepanjang sejarahnya, kepulauan ini mengalami penjajahan dari berbagai negara, mulai dari Spanyol, Jerman, hingga Jepang. Setelah Perang Dunia II, Kepulauan Mariana Utara menjadi Wilayah Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikelola Amerika Serikat. Pada tahun 1986, wilayah ini secara resmi menjadi bagian dari AS sebagai persemakmuran.
Pemerintahan
Kepulauan Mariana Utara merupakan dependensi presidensial di bawah Amerika Serikat, dengan Presiden AS Joe Biden sebagai kepala negara.
Di tingkat lokal, pemerintahan dipimpin oleh Gubernur Ralph Torres, dibantu Wakil Gubernur Arnold Palacios. Sistem legislatif terdiri dari dua majelis, yakni Senat dan House of Representatives.
Luas dan Demografi
Luas wilayah kepulauan ini mencapai 475,3 km², dengan populasi sekitar 55.650 jiwa pada 2022 dan kepadatan penduduk 113 orang per km². Masyarakat di Kepulauan Mariana Utara menggunakan bahasa Inggris, Chamorro, dan Carolina dalam kehidupan sehari-hari.
Ekonomi
Perekonomian Kepulauan Mariana Utara memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar USD 1,24 miliar pada tahun 2016, dengan PDB per kapita sebesar USD 25.516. Mata uang resmi yang digunakan adalah Dolar Amerika Serikat (USD).
Kebudayaan dan Warisan
Orang-orang Chamorro, penduduk asli Kepulauan Mariana Utara, mewarisi tradisi dan sistem kasta yang dikenal dengan istilah Chamori. Mereka memiliki cerita turun-temurun tentang leluhur dengan kekuatan supranatural yang diyakini mendirikan pilar batu latte. Bagi suku Chamorro, situs-situs megalitik ini adalah simbol budaya yang penting, dan beberapa di antaranya masih terjaga hingga kini.
Kepulauan Mariana Utara berada di zona waktu Standar Chamorro (ChST) UTC+10, dengan kode telepon internasional +1-670, dan kode ISO 3166 MP.
Sumber : sindonews dan wikipedia