JATENGSATU.COM — Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Bencana musibah gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Hingga Sabtu siang, sebanyak 410 jenazah yang ditemukan di sekitar Pantai Talise, salah satu wilayah di Palu yang paling parah terdampak gempa dan sapuan tsunami setinggi 3-5 meter.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kini 410 jenazah tersebut dievakuasi ke RS Bhayangkara di kota Palu.
Diperkirakan masih banyak lagi jenazah korban gempa dan tsunami yang akan ditemukan di bawah reruntuhan bangunan di sekitar Pantai Talise mengingat temuan 410 jenazah adalah hasil pencarian kasat mata.
Petugas belum bisa mengevakuasi para korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan mengingat beratnya medan dan tidak adanya peralatan pendukung.
Selain warga sipil, pihak Polda Sulteng juga menjadi korban dari dasyatnya gempa pada Jumat kemarin.
Kantor Mako Ditlantas Polda Sulawesi Tengah yang berada di Jalan Rajamoili, Kota Palu, juga mengalami kerusakan parah. Hampir seluruh atap bangunan kantor tersebut jatuh dan hancur. Beberapa bagian tembok bangunan juga terlihat ambruk. Bahkan, sejumlah mobil patroli Ditlantas yang terparkir juga tampak rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu hingga Sabtu siang adalah sebanyak 384 orang. Sebanyak 540 orang mengalami luka dan 29 orang dinyatakan hilang di Kelurahan Pantoloan Induk.
Dan sejauh ini, belum ada data dari lembaga pemerintah yang berhasil mendata jumlah korban maupun kerusakan akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Donggala, Sulteng. Hal itu, dikarenakan jalur transportasi, listrik hingga telekomunikasi di wilayah tersebut hancur dan lumpuh.
Sumber : Tribun Jateng